Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, arus lalu lintas dari arah timur menuju ke barat mulai Senin (5/3) lalu, dialihkan melewati Jalan Pemuda dan Jalan Proklamasi. Pengalihan arus lalu lintas itu, berdampak pada keretakan dan timbulnya beberapa titik lubang baru dikedua jalan tersebut. Mengingat kedua jalan itu memang tidak disiapkan untuk dilewati kendaraan berat, seperti truk gandeng dan bus.
Sebelumnya, sejumlah pengemudi truk saat ditemui, MP mengeluhkan kerusakan jalan tersebut. Sebab, ketika akan melewati jalur pantura di sebelah Mapolres Tegal Kota, mereka harus berjalan lambat karena jalan banyak yang berlubang. Kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Karena itu, pemerintah diharapkan segera melakukan perbaikan.
Hal senada juga diungkapkan Basuki (36) warga Kediri Jawa Timur. Menurutnya, kerusakan jalan itu sudah sangat parah. Lubang jalan hampir merata dengan kedalaman hingga 15 centimeter. Karena itu, dia harus sangat berhati-hati untuk menjaga keseimbangan truk yang berisi muatan berat, agar tidak oleng.
Di sisi lain, Budi Prasetyo alias Be’O (42) warga Jalan Veteran Kota Tegal yang biasa mengantar jemput anaknya yang bersekolah di SMP Negeri 3 dan kebetulan lokasinya tepat di depan jalan propinsi yang rusak parah tersebut, mengaku waktu itu hampir terjerembab karena tidak bisa menghindari lubang yang menganga. ”Kerusakan jalan di depan SMP Negeri 3 sangat parah, sehingga sangat mengganggu aktivitas warga, terutama mereka para siswa SMP Negeri 3 dan orang tua wali murid yang biasa bolak-balik melakukan antar jemput. Saya saja pernah satu ketika hampir terjatuh gara-gara menghindri lubang dan kemacetan arus lalu lintas di jalan itu, untung saya dan anak selamat,” keluh Be’O.
Salah satu tokoh masyarakat yang namanya tidak bersedia dikorankan, meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal untuk segera berkoordinasi dengan Bina Marga Pemprov Jateng. “Kami sangat berharap adanya upaya perbaikan dari kerusakan jalan tersebut, karena kerusakan di Jalan Yos Sudarso sudah tidak dapat ditoleransi, dan Bina Marga sebagai lembaga yang berwenang terhadap jalur provinsi harus segera bertindak untuk melakukan perbaikan,” tegasnya.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal, Sugiyanto, ST MT terkait diatas mengatakan, meski pengalihan rute baru berlangsung beberapa hari, sedikitnya sudah ada tiga lokasi yang mengalami kerusakan. Di antaranya didepan gedung Baruna dan Bank Jateng. Untuk mengantisipasi kemungkinan kecelakaan fatal seperti kendaraan terbalik, Kamis (8/3) lalu DPU telah melakukan penambalan darurat di jalan yang rusak itu.
Lebih lanjut dikatakan, kerusakan jalan pantura Yos Sudarso dan Brigjen Katamso tidak bisa serta merta diperbaiki oleh Pemkot Tegal, karena status jalan itu merupakan jalan provinsi. Dan pihaknya dalam hal ini telah mengundang perwakilan dari Bina Marga Jateng di Slawi untuk rapat membahas masalah tersebut.
“Jalan pantura merupakan urat nadi jalur transportasi yang menghubungkan kota-kota besar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. Karena itu diperlukan perhatian dan penanganan khusus agar tetap terjaga manfaatnya. Saat ini kondisi Jalan Yos Sudarso mengalami kerusakan cukup parah, karenanya diperlukan penanganan segera,” jelas Sugiyanto.
Ditambahkan, Walikota Tegal juga sudah melaporkan masalah ini ke Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah V Sidoarjo Jawa Timur dengan tembusan kepada Gubernur Jateng, Bina Marga Jateng, Kapolres Tegal Kota, Satuan kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Jateng.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal Ir Gito Musriyono mengaku, pihaknya beberapa waktu lalu telah mengirimkan surat ke Bina Marga Pemprov Jateng. Dikatakan Gito, saat ini proses perbaikan sudah mulai dilaksanakan, termasuk melakukan penanganan kerusakan gorong-gorong di Perempatan Gudang Barang di jalur pantura. andi