Jendral Sudirman
adalah sosok patriotisme yang tidak kenal menyerah. Walaupun dalam keadaan
sakit dan harus ditandu namun sebagai Panglima Besar Beliau menanamkan semangat
juang yang tinggi dan secara lngsung memimpin perang gerilya. Dengan adanya
perlawanan yang tidak kenal menyerah itu akhirnya membuat Belanda meninggalkan
Indonesia.
Lahir pada
tanggal 24 Januari 1916 di Kabupaten Purbalingga dan wafat tangggal 29 Januari
1950 di gedung ini. Dan semenjak tahun 1976 di alihfungsikan sebagai Museum
Jendral Sudirman.
Bangunan-bangnan yang berdiri tahun
1930 tersebut, terdiri dari rumah utama dan uang-ruang penunjang (servis area)
yang berada di belakang.
Bangunan
belakang utama terdapat deretan kamar-kamar penunjang seperti: Kamar Soepardjo
Ajudan Jendral Sudirman, Kamar Mandi, dan dapur.
BIOGRAFI JENDRAL SUDIRMAN :
Nama: R.Sudirman
Lahir : Senin, 24 Januari 1916 atau
dalam penanggalan jawa 18 maulud 1846 di wuku, galungan, desa
bantarbarang, kec.rembang, kab.purbalingga.
Keuarga: Istrinya, Siti Alfiah,
lahir: senin 28 Desember 1920 , putri Mr. Sastroatmojo dari Cilacap. Mereka
mempunyai 3 anak laki-laki an 4 anak perempuan .
Pendidikan: HIS MULO Wiworo tomo di
Cilacap. Aktif dalam kepanduan bangsa Indonesia/ KBI dan Hizbul Wathon.
Meninggal: Miinggu, 29 Januari 1950
pukul 18.30 WIB dalam usia 34 tahun.
Dimakamkan di Pemakaman Militer
Semaki Yogyakarta.
Bintang Jasa Kehormatan/ Kenegaraan:
-Bintang RI Adipurna
-Bintang RI Adiprana
-Bintang Mahaputra Dipurna
-Bintang Sakti
-Bintang gerilya, Bintang-bintang
dan empat Lencana-lencana. Eka paksi tingkat I. Sebagai penghormatan ats
ajsa-jasanya maka pada waktu wafat , pangkatnya di naikkan menjadi Jenderal.