04/02/12

Kota Tegal Inflasi 0,5 Persen

Kota Tegal pada Bulan Nopember 2011 mengalami inflasi 0,50 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran yang dijadikan acuan dalam penghitungan inflasi, lima kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi.  Komoditi yang memacu inflasi di bulan ini adalah cabe merah, telur ayam ras, semen, emas perhiasan, dan daging ayam ras. Sedangkan komoditi yang mengalami deflasi adalah komoditi bayam, cumi-cumi, bandeng, cabe hijau, dan minyak goreng.
Inflasi yang terjadi pada Bulan Nopember 2011 jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang terjadi pada
Bulan Oktober 2011. Pada empat kota di Jawa Tengah yang diukur tingkat inflasinya, semua kota mengalami inflasi/kenaikan indeks, yaitu Purwokerto sebesar 0,56 persen, Kota Semarang sebesar 0,51 persen, Kota Tegal sebesar 0,50 persen dan Kota Surakarta sebesar 0,48 persen.

Kelompok bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 1,48 persen. Inflasi  terbesar terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 10,84 persen, sub kelompok telur, susu dan hasilnya 7,21 persen, sub kelompok daging dan hasilnya 1,63 persen, sub kelompok buah-buahan 1,07 persen, dan pada sub kelompok padi, umbi dan hasilnya 0,06 persen.

Pada sub kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu sub kelompok ikan segar 3,21 persen, sub kelompok sayuran 0,73 persen, sub kelompok lemak dan minyak 0,53 persen, sub kelompok ikan diawetkan 0,10 persen, dan sub kelompok kacang-kacangan 0,06 persen. Sedangkan pada sub kelompok bahan makanan lainnya stabil.

Kelompok Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Inflasi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol  sebesar 0,38 persen. Sedangkan pada sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol stabil.

Kelompok Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi yaitu 0,43 persen. Inflasi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,85 persen. Pada sub kelompok penyelenggara rumahtangga terjadi deflasi sebesar 0,05 persen.  Sedangkan pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air serta pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga stabil.

Kelompok Sandang, mengalami inflasi sebesar 0,72  persen. Pemicunya adalah inflasi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnnya sebesar 1,65 persen. Pada sub kelompok sandang laki-laki, sub kelompok sandang wanita dan pada sub kelompok sandang anak-anak tidak mengalami kenaikan indeks/stabil.

Kelompok Kesehatan, mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan pemicu kenaikan adalah pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,22 persen.  Sedangkan pada sub kelompok jasa kesehatan, sub kelompok obat-obatan dan pada sub kelompok jasa perawatan jasmani stabil.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, dengan pemicu deflasi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,07 persen, sedangkan pada empat sub kelompok lainnya stabil.(*)
Dalam menjalankan tugasnya semua wartawan Muara Pos dibekali Surat Tuas dan ID Card serta namanya tercantum dalam Box Redaksi

Kisah Nyata

Sosok