Koperasi yang beranggotakan 258 orang guru aktif dan pensiunan, memiliki kekayaan berkisar 3,1 miliar rupiah, dengan jenis usaha USP (Usaha Simpan Pinjam), toko, pelayanan listrik dan pulsa secara on line .
Ketua KPRI DWIJA Kecamatan Tonjong, Suraji SPd mengatakan, bahwa koperasi DWIJA yang berdiri berdasarkan azas kekeluargaan bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Semua yang tergabung sebagai anggota diajak untuk aktif memajukan koperasi agar koperasi yang dimaksud bisa terus berkembang dan bermanfaat utamanya bagi anggotanya.
"Maka demi perkembangan dan kemajuan koperasi semua anggota kita ajak untuk ikut aktif memajukan usaha koperasi, sehingga koperasi yang merupakan miliknya akan terus berkembang sesuai harapan kita semua," terangnya.
Pengurus, kata dia, berusaha memberikan pelayanan terbaiknya kepada anggotanya, walaupun tetap ada yang merasa belum puas.Tapi semua itu harus disadari, mengingat anggota memiliki sifat yang beragam. Untuk itu pengurus harus menjadi layaknya orang tua yang memiliki sifat penyabar.
Dijelaskan lebih lanjut, sebagai tantangan serius adalah munculnya berbagai macam bank yang menawarkan pelayanan dengan berbagai bentuk kemudahan dan pelayanan cepat. Untuk itu koperasi harus bisa membentengi anggotanya agar tidak menggunakan jasa di luar koperasi. Maka pelayananpun harus ditingkatkan agar anggota merasa diperhatikan akan kebutuhannya.
"Sekarang perekonomian guru sudah bisa dikatakan maju bahkan sejahtera jika dibandingkan dengan era tahun 80an atau sebelumnya. Maka tidak heran kalau banyak bank yang melirik guru untuk menjadi nasabahnya. Mengapa demikian ? sebab boleh dikatakan guru tidak pernah macet dalam kriditnya," jelasnya.
Koperasi, pungkas dia, akan maju atau gulung tikar tergantung dari peran anggota itu sendiri, kalau merasa memiliki tentunya akan ikut menjaga dan mengembangkannya sesuai dengan visinya, yaitu koperasi maju serta anggotanya sejahtera.
"Dengan adanya koperasi tersebut saya bersyukur kebutuhan yang mendesak bisa terbantu, sehingga saya tidak harus pergi pinjam kesana kemari. Seandainya guru tidak punya koperasi seperti apa pusingnya dalam mencari kebutuhan yang sangat mendesak," imbuh Taryati SPd salah satu guru SDN Tonjong 01 Kecamatan Tonjong. Imam Suwondo