04/02/12

Pelaku Perbuatan Mesum Ternyata korban Pemerkosaan

Terkait adanya dugaan perbuatan mesum dan penggrebekan yang terjadi di rumah kos milik Hj Suharti, Jalan Karimunjawa I RT 05 RW 11,Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, dibenarkan oleh Ahmad Rella, ketua RT wilayah setempat. Bahkan kepada MP, yang bersangkutan menyampaikan pihaknya turut pula mendampingi keluarga Gis ke Polres Tegal Slawi guna melaporkan dugaan adanya tindak pemerkosaan yang dialami oleh Gis.

Menurut Rella, pada mulanya ia tidak mengerti bila Gis, diduga, telah menjadi korban pemerkosaan yang disinyalir dilakukan oleh tujuh pemuda. Karena disamping pihaknya tidak mengetahui rentetan peristiwa tersebut, TKP (tempat kejadian perkara)nya juga berada di wilayah hukum Kabupaten Tegal. “Awalnya saya tidak tahu kalau dia (Gis, red) itu korban pemerkosaan, karena apa yang kami lakukan hanya sebatas mengamankan dimana dia dan pasangannya telah melakukan perbuatan mesum di wilayah kami. Dan saya baru mengetahui cerita pemerkosaan itu setelah saya datang ke rumah orang tua Gis,” tuturnya, beberapa waktu lalu.

Dipaparkan, penggrebekan yang dilakukan oleh pihaknya diawali dengan kecurigaan munculnya sepasang muda mudi di rumah kos Hj Suharti. Disamping wajah mereka tidak dikenal, juga karena keduanya tidak terlihat lagi duduk di depan rumah. Hal itu yang membuat pihaknya segera mengambil tindakan untuk melakukan penggrebekan di salah satu kamar yang dimasuki oleh dua insan berlainan jenis tersebut.

“Saya mengamati mereka sejak mereka baru datang, karena rumah saya persis berhadapan dengan tempat kos itu. Pertama memang si perempuan duduk-duduk di depan rumah, tapi tidak lama kemudian masuk dan gak keluar-keluar lagi. Terpaksa saya minta bantuan warga untuk jadi saksi. Dan benar, waktu kami masuk terus mendobrak pintu kamar itu, mereka sedang melakukan hubungan badan,” paparnya.

Selanjutnya, masih menurut penuturan Rella, sejumlah warga segera melakukan pengamanan, dan untuk menghindari aksi anarkis ia langsung mengontak anggota Polmas Polres Tegal Kota. “Ketika kami amankan, yang laki-laki mengaku pelajar SUPM Tegal bernama Zal (initial, red). Sedangkan siperempuan ternyata tetangga kami, satu RT hanya beda RW. Kemudian setelah petugas dari Polres datang keduanya langsung segera kami serahkan kepada petugas,” urainya.

Dia mengatakan, 2 hari paska dilakukannya penggrebekan itu dia menyambangi kediaman orang tua Gis.Tujuannya tidak lain adalah untuk mencari tahu sejauh mana penyelesaian peristiwa yang telah menggemparkan wilayahnya tersebut. Namun sesampainya disana apa yang disampaikan, baik oleh orang tua Gis maupun oleh gadis itu secara langsung, ternyata cukup mengejutkan. Karena sebelum terjadinya penggrebekan itu, tenyata Gis telah menjadi korban kebiadaban laki-laki, ia diduga diperkosa oleh tujuh laki-laki, secara bergiliran.

“Setelah Gis dan ibunya menceritakan kejadian yang sebenarnya, saya sangat kaget. Dan detik itu juga, sepulang dari rumah Gis, saya langsung ke rumah saudara Tarman dan menyampaikan cerita itu kembali kepada dia. Kemudian kami mempunyai inisiatif untuk menolong Gis dengan cara menindaklanjuti kejadian itu,” katanya.

Diungkapkan, sebelum melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke Polres Tegal, pihaknya terlebih dulu datang ke Polres Tegal Kota. Karena salah satu unit pada jajaran dimaksud juga turut menangani permasalahan perbuatan mesum yang disinyalir dilakukan oleh Gis dan Zal, pemuda yang diduga turut melakukan pemerkosaan terhadap Gis secara bergiliran. “Mewakili keluarga Gis, awalanya saya dan saudara Tarman datang ke Polres (Polres Tegal Kota, red), guna melaporkan secara resmi aksi perkosaan itu. Tapi karena TKP-nya di wilayah Slawi, pihak Polres menyarankan kepada kami supaya laporannya dilakukan di Polres Slawi. Jadi terpaksa kami lari ke Slawi dan melaporkan secara resmi kejadian itu,” ungkapnya.

Secara terpisah, Kapolres Tegal AKBP Nelson PP SIK melalui Kasat Reskrim AKP Rudy Wihartana SH ketika dikonfirmasi seputar masalah tersebut membenarkan adanya laporan dari keluarga korban. Namun sejauh ini perkaranya masih dalam tahap penyelidikan.”Kami memang sudah menerima laporan dari pihak keluarga korban, untuk perkembangannya kami masih menunggu hasil penyelidikan anggota di lapangan,” singkatnya, saat ditemui MP beberapa waktu lalu, di ruang kerjanya. yan
 
Dalam menjalankan tugasnya semua wartawan Muara Pos dibekali Surat Tuas dan ID Card serta namanya tercantum dalam Box Redaksi

Kisah Nyata

Sosok