Berbagai usulan menarik dan unik memenuhi acara obras tersebut. Semua usulan itu dibahas dengan gaya santai dan diselingi guyonan khas dua penyiar yang cukup dikenal di Kota Tegal.
Siaran langsung atau live obrolan santai yang menghadirkan Kapolres Tegal Kota AKBP Haryadi Muktas,SIK MSi kala itu diwarnai usulan dari seorang warga bernama Jabrik yang menyampaikan agar PAI (Pantai Alam Indah) di ruwat, agar tidak ada korban jiwa dan sebagai tolak bala. “Ini biar enggak ada korban jiwa lagi dan untuk tolak bala. Jadi saya usul agar PAI diruwat saja,” ucap jabrik yang menelepon ke Radio Gama FM. Spontan saja, usulan tersebut membuat kedua penyiar itu tertawa lepas.
Menanggapi apa yang disampaikan Jabrik, TamTam sapaan akrab H Tambari Gustam menyatakan, usulan itu cukup menarik dan diluar dugaan. Karena pendengar lain di radio ini banyak yang menyoroti agar keamanan PAI lebih di perketat. ”Petugas keamanannya juga harus cerewet untuk mengingatkan pengunjung yang nekat berenang mendekati bendera merah,” ujar Tam Tam.
Sampai sekarang pun kasus pengunjung tenggelam di obyek wisata PAI memang masih menjadi sorotan masyarakat luas .Mereka berharap agar dilokasi itu di perketat pengamannya, dan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kapolres Tegal Kota yang waktu itu lebih banyak mendengar usulan dan pendapat masyarakat soal keamanan wilayahnya, sangat menghargai usulan tersebut. Namun menurutnya, usulan soal ruwat tentu akan lebih baik bila dikoordinasikan dengan pengelola. “Kami dari kepolisian akan terus meningkatkan patroli di pinggir pantai dengan perahu karet yang dilakukan oleh personil Sat Polair.Hal itu untuk memberikan rasa aman terhadap wisatawan atau pengunjung obyek wisata tersebut,” terang AKBP Haryadi Muktas, SIK MSi.
Dan untuk keamanan dibagian darat atau dipesisir pantai, pihaknya menerjunkan personil dari Kesatuan Obyek Vital (Sat Obvit) yang akan membantu pengelola obyek wisata mengingatkan pengunjung atau wisatawan bila menemui hal yang rawan atau berbahaya. didik